Score

Psikotes Single Edition - Kecerdasan Emosional (EQ)


Langsung membela diri dan menjelaskan bahwa kritik tersebut tidak adil.

Mengabaikan kritik tersebut dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Mengambil waktu sejenak untuk mengidentifikasi perasaan yang muncul (misalnya: malu, marah, kecewa) sebelum merespons.

Menyalahkan orang lain atas kesalahan yang menyebabkan Anda dikritik.

Self-Awareness & Empathy

Anda baru saja menerima kritik atas pekerjaan Anda di depan rekan-rekan kerja. Apa reaksi pertama yang paling mencerminkan kesadaran diri (self-awareness) yang tinggi?


Menanyakan langsung di depan semua orang, "Kamu kenapa? Kok cemberut terus?"

Mengajaknya bicara secara pribadi dan mengatakan, "Saya perhatikan kamu tampak tidak bersemangat hari ini. Apakah ada yang bisa saya bantu?"

Menghindarinya agar tidak tertular suasana hati yang negatif.

Memberi nasihat umum seperti, "Sudah, jangan sedih terus, semangat dong!"

Rekan kerja Anda terlihat sangat murung dan diam sepanjang hari. Sebagai orang yang memiliki empati, apa yang akan Anda lakukan?


Agar bisa menyalahkan orang atau situasi yang menyebabkannya.

Agar dapat mengelola reaksi kita secara lebih efektif dan tidak impulsif.

Supaya bisa menceritakan drama emosional kita kepada orang lain.

Untuk membuktikan bahwa perasaan kita selalu valid dan benar.

Mengapa penting untuk memahami penyebab di balik emosi yang Anda rasakan?


Meminum minuman berenergi untuk menutupi rasa cemas.

Mengatakan pada diri sendiri, "Saya tidak boleh cemas," berulang kali.

Mencoba teknik pernapasan dalam (deep breathing) untuk menenangkan sistem saraf.

Membatalkan presentasi karena merasa tidak sanggup.

Anda merasa sangat cemas sebelum presentasi penting. Bagaimana cara terbaik mengelola emosi ini?


Meninggikan suara agar pendapat Anda lebih didengar.

Mengatakan, "Saya merasa terlalu emosional untuk melanjutkan ini sekarang. Mari kita bicara lagi nanti setelah tenang."

Mengungkit kesalahan orang tersebut di masa lalu.

Langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa.

Saat sedang berargumen dengan seseorang, Anda merasa sangat marah. Kemampuan mengelola emosi yang baik akan mendorong Anda untuk... 


Selalu mengikuti kata hati dan mengabaikan data atau fakta.

Mempertimbangkan mengapa suatu pilihan membuat Anda merasa antusias atau tidak nyaman, lalu mengintegrasikannya dengan analisis rasional.

Mengambil keputusan hanya saat sedang merasa senang dan positif.

Mengabaikan perasaan sama sekali karena emosi dianggap tidak rasional.

Bagaimana cara 'menggunakan emosi' sebagai informasi untuk mengambil keputusan yang lebih baik?


Sepenuhnya mengabaikan perasaan itu karena tidak ada data yang mendukung.

Menggunakan perasaan itu sebagai pemicu untuk mencari informasi lebih dalam dan menyelidiki potensi risiko yang tersembunyi.

Langsung menolak proyek tersebut tanpa penjelasan lebih lanjut.

Meyakinkan diri sendiri bahwa perasaan Anda salah dan semuanya akan baik-baik saja.

Anda merasa 'gut feeling' atau intuisi yang kuat bahwa sebuah proyek berisiko tinggi, meskipun di atas kertas tampak bagus. Bagaimana kecerdasan emosional menuntun Anda?


Menyimpan rasa frustrasi itu dan diam-diam mengerjakan ulang pekerjaannya.

Meluapkan frustrasi Anda kepadanya agar dia tahu betapa seriusnya kesalahan itu.

Menenangkan diri, lalu mendekatinya untuk membahas apa yang terjadi dan bagaimana cara mencegahnya di masa depan.

Mengadukannya langsung ke atasan tanpa berbicara dengannya terlebih dahulu.

Seorang anggota tim Anda melakukan kesalahan yang berdampak pada pekerjaan Anda. Anda merasa frustrasi. Bagaimana Anda menggunakan emosi ini secara produktif?


EQ adalah kemampuan untuk menekan emosi agar lautan perasaan selalu tenang.

EQ adalah kemampuan untuk menghindari lautan sama sekali agar tidak perlu berurusan dengan ombak.

EQ adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan menavigasi emosi (ombak) secara efektif.

EQ berarti kita harus selalu merasa bahagia dan seimbang setiap saat.

Manakah dari pernyataan berikut yang paling akurat mendeskripsikan kecerdasan emosional (EQ) berdasarkan analogi 'peselancar'?


Karena orang yang emosional dianggap tidak profesional.

Karena dapat membantu dalam membangun hubungan kerja yang kuat, mengelola stres, dan memimpin secara efektif.

Karena hanya pemimpin yang perlu memiliki EQ, sedangkan staf tidak.

Karena dengan EQ, kita bisa memanipulasi perasaan rekan kerja untuk keuntungan pribadi.