Score

Psikotes Single Edition - Etika dan Manner di Dunia Kerja (Work Ethic Test)

Datang tepat pukul 09:00 atau beberapa menit sebelumnya. Waktu adalah komitmen.

Datang sekitar pukul 09:10, karena kemungkinan besar rapatnya juga baru akan mulai sekitar waktu itu.

Santai saja, datang saat kamu siap. Toh, yang lain juga sering telat.

Kamu diundang ke rapat penting yang dijadwalkan pukul 09:00. Kamu tahu bahwa di kantormu, budaya jam karet cukup umum. Apa yang kamu lakukan?

Mendengarkan dengan tenang, mengucapkan terima kasih atas masukannya, dan nanti akan meminta waktu khusus untuk membahasnya lebih detail jika perlu.

Merasa sedikit tersinggung dan langsung membela diri dengan menjelaskan alasan di balik pekerjaanmu.

Merasa kesal dan menunjukkan raut muka tidak senang, lalu mendiamkan atasan setelah rapat selesai.

Atasanmu memberikan kritik yang cukup pedas terhadap hasil kerjamu di depan beberapa rekan kerja lain. Bagaimana reaksimu?

Menghampirinya dan menawarkan bantuan spesifik, seperti, "Ada yang bisa aku bantu kerjakan biar lebih cepat selesai?"

Berasumsi dia bisa menanganinya sendiri. Itu bukan tanggung jawabmu.

Ikut mengeluh tentang betapa banyaknya pekerjaan bersama rekan lain, tanpa menawarkan bantuan.

Seorang rekan kerja dari tim lain terlihat sangat kewalahan. Kamu sendiri sudah menyelesaikan pekerjaan utamamu. Apa yang kamu lakukan?

Segera melapor kepada atasan, mengakui kesalahan, dan mengusulkan solusi untuk memperbaikinya.

Diam saja dan berharap tidak ada yang akan pernah tahu.

Mencoba mencari cara agar kesalahan itu terlihat seperti disebabkan oleh faktor lain atau orang lain.

Kamu tidak sengaja membuat kesalahan yang menyebabkan kerugian kecil bagi perusahaan, dan sepertinya tidak ada yang menyadarinya. Apa tindakanmu?

Membaca pesannya jika ada waktu, tapi hanya akan merespons jika benar-benar mendesak. Selebihnya akan dibalas pada jam kerja esok hari.

Merasa tertekan dan selalu berusaha merespons secepat mungkin agar tidak dianggap tidak peduli.

Mematikan notifikasi grup dan tidak pernah membukanya sama sekali di luar jam kerja.

Grup WhatsApp timmu sangat aktif di luar jam kerja. Bagaimana kamu menyikapinya?

Menolak panggilan tersebut dan mengirim pesan singkat bahwa kamu akan menelepon balik nanti.

Mengangkat telepon dengan suara berbisik, lalu berbicara sebentar.

Keluar dari ruang rapat tanpa izin untuk menjawab telepon.

Kamu sedang rapat dan menerima telepon yang menurutmu penting dari seorang teman. Apa yang kamu lakukan?

Tidak ikut serta dalam gosip dan mencoba mengalihkan pembicaraan ke topik lain yang lebih netral.

Hanya mendengarkan saja tanpa berkomentar banyak.

Aktif ikut serta dalam pembicaraan dan menambahkan beberapa "informasi" yang kamu tahu.

Saat makan siang bersama tim, topik pembicaraan mulai mengarah pada gosip tentang rekan kerja lain. Bagaimana sikapmu?

Bertanya dulu di grup chat atau kepada orang sekitar untuk memastikan apakah camilan itu boleh diambil atau tidak.

Langsung mengambilnya sedikit, karena sepertinya itu memang untuk umum.

Mengambil sebagian besar untuk dibawa pulang.

Kamu melihat ada sisa camilan dari acara kantor di pantry yang sepertinya tidak ada pemiliknya. Apa yang kamu lakukan?

Hanya membalas dengan emoji jempol (👍).

Atasanmu (yang usianya tidak jauh berbeda denganmu) memintamu mengerjakan sesuatu. Bagaimana caramu merespons permintaannya via chat?

Secara eksplisit menyebutkan nama rekan tersebut dan kontribusi spesifiknya dalam proyek ini.

Mengatakan "kami dari tim" berhasil menyelesaikannya, tanpa menyebut nama secara spesifik.

Mempresentasikannya seolah-olah itu adalah hasil kerja kerasmu sendiri.

Kamu berhasil menyelesaikan proyek besar berkat bantuan signifikan dari seorang rekan. Saat presentasi, bagaimana kamu menyampaikannya?

Menyalakan kamera, menggunakan virtual background yang rapi, dan memastikan mikrofon dalam keadaan mute saat tidak berbicara.

Mematikan kamera dengan alasan koneksi kurang stabil, sambil mengerjakan hal lain di sampingnya.

Bergabung sambil melakukan aktivitas lain yang tidak relevan (misal: sambil menyetir), dengan kamera mati.

Kamu sedang mengikuti rapat virtual penting dari rumah. Apa yang kamu lakukan?

Meminta izin terlebih dahulu kepada atasan atau HR, dan jika diizinkan, menggunakannya seminimal mungkin.

Langsung mencetaknya, toh hanya beberapa lembar, tidak akan ada yang sadar.

Menggunakannya untuk mencetak puluhan lembar, karena fasilitas kantor adalah hak karyawan.

Kamu perlu mencetak beberapa lembar dokumen untuk keperluan pribadimu. Apa yang kamu lakukan?

Menyampaikan sudut pandangmu dengan data atau argumen yang logis, dengan tetap menghargai pendapat lain, dan siap menerima keputusan akhir tim.

Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan nada tinggi dan emosional, menolak untuk berkompromi.

Diam saja saat rapat, tapi kemudian mengeluh tentang keputusan itu di belakang kepada rekan-rekan lain.

Dalam sebuah diskusi tim, kamu sangat tidak setuju dengan arah keputusan yang akan diambil. Apa tindakanmu?

Tidak mengunggah apapun yang berhubungan dengan pekerjaan, dan mencari cara lain untuk melepas stres.

Membuat unggahan sindiran yang samar-samar tentang "beban kerja", tanpa menyebut nama perusahaan.

Mengeluh secara terbuka tentang kantor atau atasanmu di media sosial.